Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring

Tempat Mencuci Liver Itu Mirip Meja Pencuci Piring
AMATI - Resipien yang sudah anhepatic, ditinggal sendirian bersama tim RSUD dr Soetomo Surabaya. Foto: Nany Wijaya/Jawa Pos.
Karena itu, kalau resipiennya belum siap, liver donor hidup tidak dipotong walau rongga perutnya sudah terbuka. Dengan kata lain, perut donor yang sudah terbuka itu dibiarkan menganga dengan liver yang naik turun mengikuti gerak jantung. Itu yang kami lihat pada donor pertama pada Senin (18/1) itu. Supaya tidak tersentuh atau kejatuhan apa-apa, permukaan perut yang terbuka itu ditutup kasa steril.

Begitu pula sebaliknya, ketika resipiennya lebih dulu siap. Juga akan dibiarkan begitu. Kecuali tinggal menunggu penyelesaian proses pencucian, yang tak lebih dari 45 menit. Kalau cuma menunggu segitu, dokter berani memotong liver pasien yang memang sudah rusak.

Manajemen waktu antara pemotongan liver resipien dan pemasangan liver baru harus benar-benar bagus. Sebab, setelah dibersihkan, liver donor yang sudah tak lagi mengandung darah - sehingga warnanya berubah kecokelatan seperti hati sapi yang direbus - harus segera disambungkan ke tubuh resipien agar bisa segera dialiri darah. Sedangkan resipien, dalam keadaan tanpa hepar atau anhepatic, juga tak bisa bertahan lebih dari 1,5 jam. Kecuali sebelum livernya dipotong, pembuluh darah dari tubuh bagian bawah yang biasa lewat liver sudah lebih dulu di-by pass dengan pembuluh di bagian tubuh atas. Dengan begitu, selama anhepatic, aliran darah dari dan ke jantung tetap normal sehingga pasien bisa bertahan lebih lama meski tanpa hati.

Teorinya, by pass itu memang harus dilakukan. Tetapi, di OOTC, itu tidak dilakukan. Alasannya, terlalu makan waktu. Bagi center tersebut, itu bukan masalah, karena mereka sudah sangat berpengalaman sehingga bisa bekerja lebih cepat dan sinkronisasi waktu antara tim bedah donor dan resipien sudah sangat bagus. Lebih dari itu, mereka punya dr Du yang dikenal jagoan dalam manajemen re-perfusi (mengalirkan kembali) darah jantung. Dia ini juga yang menangani anestesinya Dahlan Iskan saat operasi ganti hati.

Bayangan banyak orang - kecuali mungkin ahli bedah - tentang ruang transplantasi organ pastilah sebuah kamar operasi yang besar, menegangkan, dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News