Tempat Pembuangan Kucing Liar, Kini 3 Bulan Raup Rp 400 Juta
Membeludaknya tamu membuat pemasukan dari Pulau Kucing terbilang wow. Tiga bulan terakhir pada 2017 lalu, Pulau Kucing mendatangkan Rp 400 juta untuk desa.
Dari pendapatan tersebut, pengelola kemudian memesan tambahan tiga wahana sepeda air.
”Ada tiga sektor yang dikelola dan memberikan pemasukan yakni karcis masuk, sepeda air dan tempat karaoke. Jika ada penambahan fasilitas lain akan menunjang pendapatan lebih besar lagi,” ujar Subandi yang bekerja dibantu 11 anggota BUMDes.
Subandi sendiri bermimpi Pulau Kucing bisa dikembamkan dengan lebih wah lagi. Seperti pembangunan resort dan pengadaan jetski.
”Lebih lengkap lagi ketika dikelilingi jembatan gantung yang menyatukan ketiga pulau,” imbuhnya.
Bupati Kepsul Hendrata Thes sudah berjanji akan memberikan wahana banana boat. Sementara Kapolda Maluku Utara Brigjen (Pol) Achmat Juri saat berkunjung ke Kepsul beberapa waktu lalu juga memberikan sumbangan sebesar Rp 10 juta.
Sumbangan itu dimaksudkan untuk pembangunan tangga ke puncak pulau. ”Karena itu kami sangat berterimakasih kepada Bapak Kapolda. Jika pembangunannya sudah selesai nanti kami ingin Bapak Kapolda dan Bapak Bupati yang meresmikannya,” sambung Subandi.
Muhammad Nuh, Subandi, maupun warga Fukweu sepakat dana desa 2018 akan dimanfaatkan sebagian untuk pengembangan Pulau Kucing juga.
Dulu, pulau ini dikenal sebagai sebagai tempat pembuangan kucing liar. Kini, Pulau Kucing dikenal sebagai destinasi wisata.
- Dorong Pariwisata Lintas Batas, STB Gelar Sarawak Gateway to Borneo di Jakarta dan Balikpapan
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Resmi Meluncur, Doku Travel Fest Tawarkan Diskon Spesial Hingga 70 Persen
- Cawalkot Yogyakarta Hasto Wardoyo Ingin Memoles Bantaran Sungai Jadi Destinasi Wisata
- Sambut World Tourism Day: Ini 3 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia