Tempat Penampungan Penuh, Tunawisma di Tasmania Berebut Kantong Tidur
Ia mengatakan, organisasinya telah membagikan sekitar 40 kantong tidur dalam enam bulan terakhir.
"Saya merasa senang bahwa kami mampu memberi mereka tempat berlindung. Tapi saya juga merasa sedih melihat kenyataan bahwa kami tak bisa memberi mereka atap untuk berlindung," utaranya.
Akhirnya, lembaga amal itu beralih ke kantong tidur sederhana dalam upaya untuk memberi kehangatan dan perlindungan hujan ketika suhu mendekati, dan bahkan di bawah nol.
Mayor Ritchie Watson dari organisasi ‘Salvation Army’ mengatakan, pihaknya membagi-bagikan kantong tidur setiap hari.
"Selama musim dingin, ketika mereka harus tetap kering dan hangat, kantong tidur akan digunakan terus-menerus," ujarnya.
Tidur di luar ruangan pada musim dingin merupakan penyumbang utama kematian tunawisma.
Mayor Ritchie mengatakan, kantong tidur adalah penyelamat hidup.
"Salah satu hal yang paling penting adalah untuk menjaga mereka [tunawisma] tetap kering sehingga mereka tak berpotensi terkena pilek atau flu, yang dapat dengan mudah berkembang menjadi pneumonia dan sebagainya," jelasnya.
Sejumlah lembaga sosial didesak untuk memberikan kantong tidur bagi sejumlah tunawisma di Tasmania, ketika mereka tengah berjuang untuk melayani
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi