Tempat-Tempat Wisata Lereng Merapi yang Terimbas Letusan
Sajikan Debar Pelesir di Gunung Berapi Paling Aktif
Sabtu, 13 November 2010 – 08:11 WIB
Bambang Sugeng, bos Kamp Wonogondang, pengelola wisata Lereng Merapi. Foto: BOY SLAMET/JAWA POS
Namun, Bambang Sugeng, bos Kamp Wonogondang, justru merasa tak rugi sama sekali. "Ini kan Merapi memang tengah mbangun," ujar pengusaha asli lereng Merapi tersebut.
Merapi mbangun memang istilah yang biasa digunakan penduduk setempat untuk menyebut Merapi meletus. "Kan sudah berapa tahun kami mendapat keuntungan. Kini giliran cuma berapa minggu saja harus berhenti, masak kami harus mengeluh," imbuh pria yang akrab dipanggil Bambang Kotir oleh sejawatnya tersebut.
Ucapan Bambang itu bukan omong kosong belaka. Sebab, ketika Merapi meletus, dia termasuk salah seorang yang berada di garda depan untuk mengevakuasi korban. Bambang termasuk orang yang pertama masuk ke Kinahrejo, rumah Mbah Marijan, pasca letusan Selasa (26/10).
Dia juga merupakan salah seorang pendiri Satgana-Cakra, sebuah kelompok relawan SAR lokal penduduk setempat. "Jadi, ya memang begini ini sama Merapi. Kalau tengah tenang, kami bisa usaha dan dapat untung. Tapi, kalau tengah mbangun, ya kami harus siap memberikan pertolongan," ucapnya. Soal tempat usahanya, dia menyatakan tak ambil pusing. "Kalau memang rusak, ya kami benahi. Toh, selama bertahun-tahun kami mendapat untung. Jadi, kalau harus berhenti beberapa minggu, masak kami ya protes?" ujarnya.
Lereng Merapi mempunyai banyak tempat tujuan wisata yang menarik. Namun, letusan Merapi kali ini membuat sejumlah tempat wisata tersebut berhenti
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu