Tempe Ikutan Langka di Sumsel
Kamis, 26 Juli 2012 – 16:06 WIB

Tempe Ikutan Langka di Sumsel
SUMSEL – Melambungnya harga kedelai, bahan baku pembuat tempe dan tahu hingga 35 persen, berdampak pada kelangkaan tempe dan tahu di Pasar Baturaja. Pedagang yang berjualan makanan khas Indonesia ini mengatakan, stok tempe dan tahu yang dijual hanya sedikit. “Bahkan sekarang harganya naik 100 persen dari biasanya. Kalau sekarang tempe ukuran sedang dijual Rp2.000, padahal sebelumnya hanya Rp1.000,” kata Endang, pedagang sayuran di Pasar Baturaja. Namun, dengan stok dagangan tempe dan tahu yang sangat sedikit, lanjutnya, maka keuntungan yang didapat pun sangat sedikit. “Meski harga naik hingga 100 persen, namun keuntungan yang didapat justru menurun hingga 50 persen. Kalau selama ini omzetnya bisa mencapai Rp250 ribu, sekarang tinggal Rp150 ribu,” paparnya
Kenaikan harga serupa, lanjutnya, juga berlaku untuk komoditas tahu yang ternyata naik cukup tajam. Untuk satu butir tahu putih, sekarang dijual Rp2.000. Padahal sebelumnya Rp1.200. “Kita terpaksa menaikkan harga tempe dan tahu karena harga dari produsen juga sudah naik,” ujarnya.
Meski harga kedua komoditas ini naik, namun tetap saja habis dibeli konsumen. “Makanan ini sudah memiliki pangsa pasar tersendiri, sehingga masalah harga tidak terlalu dipermasalahkan,” katanya.
Baca Juga:
SUMSEL – Melambungnya harga kedelai, bahan baku pembuat tempe dan tahu hingga 35 persen, berdampak pada kelangkaan tempe dan tahu di Pasar
BERITA TERKAIT
- B2W Kritik Acara Gowes Bareng Pramono Anung, Singgung soal Rute Berbahaya
- Bocah SD yang Tenggelam di Sungai Komering Akhirnya Ditemukan
- Sri Meliyana Sebut Kemenkes Dukung Adanya Fasilitas Ruang Rawat Inap Puskesmas di Palembang
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 5.800 Honorer di Daerah Ini Berpeluang Diangkat Menjadi PPPK Paruh Waktu
- Polisi Gelar Perkara, Keluarga Mahasiswa UKI Tidak Tahu, Waduh