Tempe Langka, Politisi Saling Tuding
Kamis, 26 Juli 2012 – 10:10 WIB

Tempe Langka, Politisi Saling Tuding
JAKARTA - Melonjaknya harga kedelai yang berakibat pada kelangkaan dan tingginya harga tempe dan tahu terus menjadi isu politik di parlemen. Wakil Ketua Komisi Pertanian dari Partai Demokrat Herman Khaeron menegaskan, persoalan tersebut masuk kategori darurat.
"Sudah emergency. Karena itu, responsnya harus juga cepat," kata Herman kepada wartawan di Jakarta, (25/7). Dia melanjutkan, dua pihak yang sudah diperintah oleh SBY untuk mengatasi persoalan tersebut, yaitu menteri perdagangan (Mendag) dan menteri pertanian (Mentan), harus sesegera mungkin memastikan akar persoalan yang ada.
Sebab, dengan mengetahui akar masalahnya, solusi untuk mengatasi persoalan itu tentu juga bisa segera diambil. "Jika menyangkut stok, tentunya perlu ada penambahan stok yang aman untuk jangka waktu tertentu. Tapi, jika ini permainan spekulan, harus ditindak tegas," tandasnya.
Dia lantas mengungkapkan hasil penelusuran dirinya di Pasar Kanoman, Cirebon, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Menurut dia, kenaikan harga tahu dan tempe lebih disebabkan tersendatnya pasokan kedelai sebagai bahan baku utama.
JAKARTA - Melonjaknya harga kedelai yang berakibat pada kelangkaan dan tingginya harga tempe dan tahu terus menjadi isu politik di parlemen. Wakil
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng Sedang Menginvestigasi Kematian Atlet Taekwondo Saat Latihan
- BMH Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Anak Yatim Berpretasi
- Wali Kota Agustina Tegaskan Dana Operasional RT & PKK di Semarang Siap Direalisasikan
- Gandeng Babinsa dan Bimaspol, Setya Kita Pancasila Bagikan Makanan Kepada Warga Terdampak Banjir
- Dedi Mulyadi Taksir Kerugian Bencana Bodebek Lebih dari Rp 3 Triliun
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang