Tempe Langka, Politisi Saling Tuding
Kamis, 26 Juli 2012 – 10:10 WIB
Menurut Herman, dua komoditas yang dikonsumsi masyarakat luas itu sebenarnya tersedia di pasar. Hanya, harganya memang naik sekitar 20 persen dari harga normal sebelum Ramadan. "Bahkan, selain tempe mahal, ukurannya menjadi lebih kecil," katanya.
Baca Juga:
Kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini diperkirakan sekitar 2,25 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri baru mampu memasok sekitar 779 ribu ton. Itu berarti masih kekurangan sekitar 1,4 juta ton. Jumlah tersebut selama ini dipenuhi dengan mengimpor dari Amerika Serikat (AS). Padahal, saat ini Negeri Paman Sam sedang memasuki musin kering yang mengakibatkan penurunan kapasitas produksi.
Atas hal tersebut, Herman mengajak semua pihak untuk bisa lebih mandiri terkait pemenuhan hajat hidup orang banyak. Caranya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian harus berhasil mencapai swasembada. "Untuk mencapainya harus mempunyai renstra (rencana strategis, Red) yang tepat dan realistis. Sebab, negara kita juga cocok untuk tanaman kedelai," katanya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono merupakan kader PKS. Terkait upaya swasembada kedelai, kader PKS di parlemen tak menginginkan beban itu hanya diserahkan kepada kementerian yang dipimpin Suswono.
JAKARTA - Melonjaknya harga kedelai yang berakibat pada kelangkaan dan tingginya harga tempe dan tahu terus menjadi isu politik di parlemen. Wakil
BERITA TERKAIT
- Menteri Karding Tugaskan Anak Buah Bantu Mila Dapatkan Ijazah Ditahan Penyalur PMI
- Dirjen Bina Pemdes Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua, Dorong Pelayanan Meningkat
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan