Tempe Langka, Politisi Saling Tuding

Tempe Langka, Politisi Saling Tuding
Tempe Langka, Politisi Saling Tuding
Menurut Herman, dua komoditas yang dikonsumsi masyarakat luas itu sebenarnya tersedia di pasar. Hanya, harganya memang naik sekitar 20 persen dari harga normal sebelum Ramadan. "Bahkan, selain tempe mahal, ukurannya menjadi lebih kecil," katanya.

Kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini diperkirakan sekitar 2,25 juta ton. Sedangkan produksi dalam negeri baru mampu memasok sekitar 779 ribu ton. Itu berarti masih kekurangan sekitar 1,4 juta ton. Jumlah tersebut selama ini dipenuhi dengan mengimpor dari Amerika Serikat (AS). Padahal, saat ini Negeri Paman Sam sedang memasuki musin kering yang mengakibatkan penurunan kapasitas produksi.

Atas hal tersebut, Herman mengajak semua pihak untuk bisa lebih mandiri terkait pemenuhan hajat hidup orang banyak. Caranya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian harus berhasil mencapai swasembada. "Untuk mencapainya harus mempunyai renstra (rencana strategis, Red) yang tepat dan realistis. Sebab, negara kita juga cocok untuk tanaman kedelai," katanya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono merupakan kader PKS. Terkait upaya swasembada kedelai, kader PKS di parlemen tak menginginkan beban itu hanya diserahkan kepada kementerian yang dipimpin Suswono.

JAKARTA - Melonjaknya harga kedelai yang berakibat pada kelangkaan dan tingginya harga tempe dan tahu terus menjadi isu politik di parlemen. Wakil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News