Tempe Layak Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Bapak Teknologi Pangan Indonesia Pro. FG Winarno menilai sudah saatnya Indonesia memperjuangkan tempe jadi bagian dari warisan budaya tak benda UNESCO.
Pasalnya, ke depan dunia akan menuju pada tren makanan alami.
Hal itu diungkapkan Winarno dalam Press Conference DPP Persagi Mendukung Tempe sebagai Warisan Tak benda UNESCO secara online, Rabu (30/3).
Belajar dari batik yang kemudian mendunia, Indonesia diharapkan bisa memperjuangkan tempe menjadi warisan budaya tak benda UNESCO.
"Kita harus perjuangankan, saya berharap Persagi (Persatuan Ahli Gizi, red) bisa bergerak," ujar Winarno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (31/3).
Menurut dia, tempe akan menjadi incaran dunia karena sangat alami. Tempe hanya membutuhkan air, ragi, dan kedelai.
Di sisi lain, tempe sangat kaya akan vitamin dan mineral.
"Tempe mengandung vitamin B12, beda dengan makanan vegan lain. Fermentasi tempe tersebut yang mengeluarkan vitamin B12," ucapnya.
Bapak Teknologi Pangan Indonesia Pro. FG Winarno menilai sudah saatnya Indonesia memperjuangkan tempe jadi bagian dari warisan budaya tak benda UNESCO.
- Belanda Kembalikan 272 Objek Warisan Budaya Indonesia
- Menbud Fadli Zon Sampaikan Pesan Kebangsaan, Logo Kementerian Kebudayaan Diluncurkan
- Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Malaysia Merasa Bangga
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Ketoprak 'Retno Kencana' Hidupkan Kembali Warisan Budaya
- Festival SADA AWI Hidupkan Warisan Sunda di Tengah Modernisasi