Tempuh Jarak 237,6 Km dengan Satu Liter Bensin
Rabu, 14 Juli 2010 – 10:53 WIB
Siang pada 8 Juli lalu adalah saat-saat menentukan bagi kerja keras Galih bersama delapan teman dari Fakultas Teknik Mesin ITS. Dia mesti mempersiapkan mobil tersebut agar lolos dari inspection technical, safety test, dan slalom test.
Yaitu, pengujian secara menyeluruh terhadap mobil, mulai mesin, bahan bakar, berat mobil, bodi, rem, hingga kondisi lain. "Kurang sedikit saja, mobil tidak lolos tes," jelas Galih, yang baru tadi malam (13/7) tiba di Bandara Juanda bersama tim Sapu Angin 2.
Tes kesiapan kendaraan itu memang sangat ketat. Jawa Pos melihat langsung tes tersebut. Misalnya, tes rem. Mobil dinaikkan ke atas lempengan besi berbentuk tanjakan. Pengemudi diminta mengerem mobil yang turun. Jika masih bergerak saat direm, mobil harus diperbaiki sampai remnya betul-betul sempurna.
Bagi Sapu Angin 2, seluruh tes itu bisa dilalui dengan sukses. Selain rem, mobil berbobot 93 kg (aturan maksimal 120 kg) dengan panjang 260 cm, lebar 125 cm, dan tinggi 114 cm tersebut lulus persyaratan lain untuk berlaga. Maka, Sapu Angin 2 pun boleh mengikuti "defile" peserta kontes mobil irit bahan bakar kali pertama tingkat Asia itu.
Selain Indonesia, kompetisi tersebut diikuti wakil Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Tiongkok, Pakistan, India, Filipina, dan Iran. Total, ada 81 tim yang berlaga dalam helatan itu. Indonesia mengirim sembilan tim. Mereka berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan ITS. ITS menampilkan dua mobil, yakni Sapu Angin 1 dalam kategori prototipe futuristis dan Sapu Angin 2 dalam urban concept. UI mengirim tiga mobil (Keris, Equator, dan Pasopati). ITB memberangkatkan tiga tim (Cikal, Rajawali, dan Heave) dan UGM mengirim satu tim (Semar).
Prestasi membanggakan diraih mahasiswa Indonesia lagi. Kali ini yang mencatatkannya adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408