Tempuh Jarak 237,6 Km dengan Satu Liter Bensin
Rabu, 14 Juli 2010 – 10:53 WIB

JAWARA- Tim Sapu Angin 2 dan mobil irit bahan bakar karya mereka. Foto: Khafidlul Ulum/Jawa Pos
Even itu bukan lomba kecepatan mobil, melainkan kompetisi mobil irit bahan bakar dengan jarak tempuh terjauh. Jadi, mobil yang mampu berjalan paling jauh dengan bahan bakar paling irit keluar sebagai pemenang. Setiap mobil harus menempuh lima kali putaran (terhitung satu race) di Sirkuit Sepang. Dalam race pertama, Sapu Angin 2 berhasil menempuh jarak 72 km dengan satu liter gasoline (bensin).
Hasil itu diketahui setelah tim penguji melakukan pengukuran di laboratorium pengujian bahan bakar. Hasil pengujian bahan bakar tersebut akan langsung terpampang pada layar monitor yang dipasang di berbagai sudut arena lomba. Dengan begitu, hasil itu diharapkan objektif dan kevalidannya bisa dipertanggungjawabkan.
Setiap mobil diberi kesempatan menjajal kemampuan mesin dalam lima race sampai bisa menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar superirit. Begitu pula yang dilakukan oleh tim Sapu Angin 2. Setelah race pertama, Galih dkk melakukan berbagai perbaikan agar jarak tempuh Sapu Angin 2 lebih jauh. Mereka kemudian mengeset ulang mesin mobil berwarna kuning itu. Ada beberapa bagian mesin yang diganti.
Hasilnya sungguh di luar dugaan. Pada race kedua, mobil yang baru tuntas sebelum berangkat ke Malaysia tersebut berhasil menempuh jarak lebih jauh. Sapu Angin 2 mampu mengarungi jarak 237,6 km dengan "hanya" satu liter bensin. Itulah jarak terjauh yang bisa ditempuh mobil peserta. Tim ITS pun berhak menyandang gelar juara untuk kategori urban concept dengan bahan bakar bensin. Peringkat kedua dan ketiga direbut wakil Indonesia lainnya. Yakni, Pasopati dengan jarak 61,8 km dan Equator dengan jarak 54,5 km.
Prestasi membanggakan diraih mahasiswa Indonesia lagi. Kali ini yang mencatatkannya adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara