Temu Kangen Eks Pemain Niac Mitra, Pernah Kalahkan Arsenal

Suasananya pun santai. Meski passing dan crossing tak sampai sasaran, atau ada peluang yang gagal dimanfaatkan, senyum saja.
Dari lapangan, para mantan penggawa Niac melanjutkan kangen-kangenan di sebuah rumah makan di kawasan Dinoyo, Surabaya.
Sayang, beberapa nama tak hadir. Salah satunya adalah bintang lapangan tengah Niac ketika menjadi juara 1980–1982, Rudy Keeltjes.
’’Iya, saya lupa kalau ada Temu Kangen Niac Mitra,’’ ujar Rudy yang saat dihubungi kemarin berada di Jember.
Niac dibubarkan Wenas pada 1989. Itu merupakan bentuk penolakan Wenas terhadap rencana pembagian kompetisi ke dalam dua wilayah. ’’Beliau maunya satu wilayah,’’ ungkap Basri.
Tapi, hampir tiga dekade sejak dibubarkan, nama Niac masih terus dikenang. Apalagi, banyak pemain didikannya yang kini terus berkiprah mewarnai sepak bola Indonesia dalam beragam kapasitas.
Jaya Hartono, misalnya, pernah membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia. Mamak juga pernah menangani timnas kelompok umur.
Riono Asnan, Joko Malis, Yudi, dan Rudy sudah malang melintang di berbagai klub. Sedangkan Agus Sarianto serta Yusman Mulyono aktif dalam pembinaan pemain belia dan muda.
Para mantan pemain Niac Mitra tidak semuanya bergelut di lapangan hijau sebagai pelatih. Ada yang menjadi pengusaha atau pegawai kantoran.
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara