Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM

Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM

"Kami pasti akan kalah," ujar Nandi.

Pakar mengatakan industri lokal lainnya, seperti yang memproduksi barang rumah tangga dan elektronik, juga tidak akan dapat "bersaing dalam hal biaya" jika Temu diizinkan di Indonesia.

"Mereka tidak dapat menyamai harga Temu tanpa mengorbankan margin keuntungan," kata Direktur Tiongkok-Indonesia Desk Celios Muhammad Zulfikar Rakhmat.

"Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan bahkan penutupan beberapa bisnis."

Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Perdagangan Indonesia menolak berkomentar.

Meski Temu diblokir, platform 'e-commerce' lain seperti Shopee, milik Sea Limited Singapura, TikTok Shop, dan Lazada, yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, diizinkan beroperasi di Indonesia.

Perbedaan utama platform-platform ini dengan Temu adalah barang-barang Tiongkok yang dijual di situs tersebut diimpor ke Indonesia oleh pedagang atau importir grosir.

"Indonesia sangat ramah terhadap pelaku e-commerce asing … hanya saja model lintas batas itulah yang tidak mereka inginkan," katanya.

Aplikasi yang satu ini menjadi aplikasi belanja yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada tahun 2024, namun rencana ekspansi Temu menemui hambatan di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News