Temuan: Anies Belum Pasti jadi Capres, Prabowo Dapat Limpahan
“Jokowi ingin memastikan capres yang bisa menjamin keberlanjutan program dan menang pilpres,” kata Andreas.
Dia juga menyebut terdapat migrasi suara di kalangan pemilih. Hal itu karena peningkatan elektabilitas Prabowo disertai menurunnya elektabilitas Anies.
“Prabowo yang pernah satu kubu dengan Anies menjadi opsi terbaik di tengah ketidakpastian nasib Anies bakal nyapres (jadi calon presiden) atau tidak,” ujarnya.
Survei New Indonesia pun mengulik simulasi dua nama, yakni antara Prabowo dan Ganjar.
Hasilnya, Prabowo meraih elektabilitas 49,5 persen, sementara Ganjar 36,6 persen, dan 13,9 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Prabowo mengungguli Ganjar dalam simulasi dua nama bakal calon presiden,” katanya.
Menurut Andreas, dalam simulasi dua nama ini Prabowo banyak mendapat limpahan pendukung dari Anies Baswedan.
“Sebagian besar pemilih Anies mungkin akan bermigrasi ke Prabowo, mengingat basis pendukung Prabowo banyak beririsan dengan Anies, dilatari oleh kedekatan kedua tokoh ketika sama-sama beroposisi terhadap pemerintahan Jokowi,” katanya.
Andreas mengungkap hasil survei, bahwa Prabowo menjadi pilihan di tengah ketidakpastian nasib Anies.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada