Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak

Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak
Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), peneliti utama SEANUTS II di Indonesia dan Guru Besar di Fakultas Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia memaparkan hasil temuan terbaru SEANUTS II. Foto Mesya/JPNN

Artinya, 3 dari 10 anak berperawakan pendek. Lebih jauh, adapun prevalensi anemia adalah 17,9 persen. Sementara itu, 16 persen anak usia 7–12 tahun mengalami kelebihan berat badan/obesitas.

Lebih dalam, SEANUTS II mendefinisikan sarapan sebagai makan pertama setelah tidur semalaman, dikonsumsi setelah bangun tidur dan sebelum pukul 12:00 siang (termasuk semua makanan yang dikonsumsi, kecuali air putih, teh, dan kopi tanpa susu). Sementara produk susu meliputi produk susu hewani (cair dan bubuk), yoghurt, dan keju dengan ketentuan satu porsi per hari

Temuan SEANUTS II menjadi informasi tentang pentingnya sarapan ditambah minum susu agar anak mendapat asupan mikronutrien esensial harian yang jauh lebih tinggi.

Temuan ini dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, tenaga kesehatan profesional, sekolah-sekolah, industri, dan utamanya untuk keluarga Indonesia, bahwa minum susu minimal satu kali sehari saat sarapan dapat membantu pemenuhan nutrisi anak yang penting bagi pertumbuhan. (esy/jpnn)

Temuan baru SEANUTS II mengungkapkan fakta kaitannya konsumsi susu dengan pemenuhan gizi anak


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News