Temuan Feses Kuda Ungkap Misteri Perang Jenderal Hannibal dari Zaman Romawi

Tapi penemuan sampel kotoran kuda dari 2.000 tahun lalu -oleh tim tersebut -di pegunungan terpencil yang dikenal sebagai ‘Col de la Traversette’ membuat para ilmuwan yakin bahwa mereka telah menemukan jawaban.
"Ini, sangat mungkin, pertama kalinya kotoran dan bakteri pernah digunakan sebagai artefak," ujar Profesor Bill.
"Salah satu parameter lingkungan utama adalah menemukan sebuah batu jatuh yang menghalangi sisi ini dari gunung, sisi Italia. Itu mendorong saya untuk melihat tempatnya dan lahan yang basah serta mencari tempat makan bagi hewan dan pasukannya," terangnya.
Tim berharap analisa akan mengungkap bukti kotoran gajah
Tim itu kemudian menemukan rawa gambut di sisi sungai dan mulai merekam data dari sana.
"Kami menarik data dan mulai melihat lalu sepengetahuan saya, kami menemukan lapisan yang bergejolak," sebut Profesor Bill.
Ia lantas mengungkapkan, "Hanya ada dua hal yang bisa mengoyak lahan gambut –segerombolan orang atau hewan dalam jumlah besar yang bergerak di di atasnya, atau es.”
"Jadi saya tertarik untuk mendapatkan seorang ahli mikrobiologi dialam tim untuk mulai memeriksa bakteri karena jika binatang yang melakukan hal ini, akan ada banyak kotoran," sambungnya.
Sampel feses kuda yang berusia 2.000 tahun telah memecahkan salah satu misteri paling abadi di masa lalu –yakni bagaimana Hannibal, sang Jenderal
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya