Temuan Ikan Kaleng Bercacing Meninggalkan Trauma

jpnn.com, TARAKAN - Hasil temuan 27 merek ikan makerel dalam kemasan yang diduga mengandung cacing oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ternyata masih meninggalkan trauma di masyarakat.
Di mana ibu-ibu rumah tangga di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara dibuat menjadi sangat khawatir ketika berbelanja sejumlah merek ikan makerel.
Kekhawatiran berlebih tersebut dipicu dari ketidaktahuan mereka dalam membedakan produk ikan makerel dan ikan sarden.
Dalam pantauan Radar Tarakan, produk ikan makerel kalengan saat ini sudah tidak ada lagi dijual bebas, di sejumlah rak-rak minimarket semuanya sudah memadatinya dengan produk seperti sarden, daging ayam kalengan, atau daging sapi kalengan.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa produk tersebut masih merupakan produk kalengan yang termasuk dalam larangan BPOM. jadi mereka belum menyeluruh bisa membedakan ikan makarel dengan ikan sarden, padahal keduanya berbeda jenis.
“Yang kami dengar ikan sarden bercacing. Jadi, yang terpikir di benak kami, yah ikan sarden yang biasa kita makan itu. Apalagi kami nih namanya emak-emak yah. Kalau sudah dengar berita atau omongan tetangga, yah takut aja. Enggak dibeli,” ungkap Warningsi (37), warga Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah.
Sementara Surti (38) asal Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah, mengatakan sebagai seorang ibu rumah tangga (IRT) tentu sangat khawatir mendengar informasi temuan cacing di 27 merek makanan kalengan oleh BPOM.
Apalagi, Surti mengakui, keluarganya sangat senang mengonsumsi ikan kalengan yang praktis dan mudah dicampur ke bahan makanan lainnya.
Hasil temuan 27 merek ikan makerel dalam kemasan mengandung cacing oleh BPOM, ternyata masih meninggalkan trauma di tengah masyarakat.
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM