Temuan Pansus Mengancam Posisi Pemerintah
Rabu, 17 Februari 2010 – 19:01 WIB

Temuan Pansus Mengancam Posisi Pemerintah
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargen yakin terungkapnya berbagai aliran dana Bank Century yang diduga bermuara kepada tim sukses Partai Demokrat (PD) pada akhirnya akan mengancam posisi Partai Demokrat dan pemerintah berkuasa. "Data dan fakta yang terkuak oleh Pansus Cantury cukup jelas bahwa adanya dana yang diduga mengalir ke tim sukses Partai Demokrat. Ini semakin menguatkan bahwa skandal Century merupakan kejahatan pemilu (electoral crime)," tegas Boni di Jakarta, Rabu (17/2).
Dijelaskan Boni, tragedi pemilu yang terjadi di Thailand segera akan terjadi di Indonesia dan itu bermuara pada jatuhnya pemerintah berkuasa. "Thailand efek akan terjadi di Indonesia, tidak ada lagi yang bisa membendungnya. Efek lainnya, Partai Demokrat pun bisa digugurkan," kata Boni.
Baca Juga:
Beberapa minggu ke depan, lanjut Boni, setelah data terkuak maka tinggal tugas Mahkamah Konstusi untuk menindaklanjutinya. "Soal ancaman hukumuannya tentu sesuai dengan UU pemilu adalah partai tersebut dibubarkan dan hasil pemilu di gugurkan," tegasnya.
Dia pun mengakui hasil penelusuran pansus angket Century memang belum final antara lain disebabkan banyak tekanan dari penguasa. "Namun demikian, masih ada harapan bagi masyarakat untuk percaya kepada pansus yang tidak akan bergeming dengan segala bentuk tekanan," katanya.
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargen yakin terungkapnya berbagai aliran dana Bank Century yang diduga bermuara
BERITA TERKAIT
- Universitas Sunan Gresik - Politeknik Kirana Teken MoU, Lulusan Bisa Langsung Kerja di Lion Air Group
- Pramono Tegaskan Tidak Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen
- KPK Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di Lingkungan Bea Cukai
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance