Temuan Pemantau Asing, Intimidasi Merata di Aceh
Kamis, 12 April 2012 – 07:49 WIB
BANDA ACEH – Hasil pantauan Pilkada Aceh yang dilakukan Asian Network For Free Election (Anfrel) selama proses pesta demokrasi di Provinsi paling barat Indonesia ini, menemukan kasus intimidasi terhadap masyarakat untuk memilih calon kepala daerah tertentu, terjadi merata diseluruh Aceh. Selama hari pemungutan suara dilakukan, intervensi terhadap pemilih, umumnya dilakukan oleh para pendukung yang hadir di sekitar TPS untuk mempengaruhi pemilih. Harusnya, menurut dia, itu tidak dilakukan, karena membuat masyarakat merasa tertekan.
Walaupun terdapat sejumlah persoalan terjadi mulai dari tahapan hingga hari pencoblosan, lembaga pemantau asing yang bermarkas di Bangkok, Thailand ini tetap berharap, hasil akhir pemilu kepala daerah dapat diterima rakyat Aceh. “Banyak pelangaran, bukan berarti Pilkada Aceh itu kotor,” kata Damaso Magbual, Ketua Anfrel, Rabu (11/4).
Baca Juga:
Ia mengatakan, selain persoalan intimidasi, pihaknya juga menemukan sejumlah persoalan krusial selama hari pemungutan suara 9 April lalu. Salah satu yang mencolok, adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memasuki bilik suara. Ada juga partisan calon kepala daerah, mengarahkan masyarakat untuk memilih calon tertentu.
Baca Juga:
BANDA ACEH – Hasil pantauan Pilkada Aceh yang dilakukan Asian Network For Free Election (Anfrel) selama proses pesta demokrasi di Provinsi
BERITA TERKAIT
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka