Temuan Peneliti Israel Ini Berpotensi Bikin Tidur Anda Lebih Pulas
jpnn.com, TEL AVIV - Tim peneliti Israel menemukan bahwa bagian kecil pada batang otak merupakan faktor utama yang menentukan seberapa lelap tidur sesorang.
Bagian yang disebut locus coeruleus ini menghasilkan noradrenalin kimiawi di seluruh bagian otak.
Temuan Universitas Tel Aviv (TAU) ini dapat mendorong pengembangan berbagai metode baru untuk meningkatkan kualitas tidur.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Science Advances, tim peneliti TAU mengeksplorasi alasan mengapa manusia yang sedang tidur jarang merespons rangsangan eksternal seperti suara, meski otak tetap sangat aktif.
Studi tersebut menemukan bahwa noradrenalin, yang dihasilkan sebagai respons terhadap stres, merupakan elemen utama di balik kemampuan manusia untuk mematikan respons indrawi dan tidur dengan nyenyak.
Dalam tidur yang berkualitas dan pulas, yang memang penting bagi kesehatan, manusia jarang memberikan respons terhadap rangsangan eksternal seperti suara, kecuali jika rangsangan itu cukup kuat, seperti bunyi jam beker, atau bermakna, seperti tangisan bayi.
Namun, semakin tinggi aktivitas pada sistem otak ini, semakin tinggi pula kemungkinan untuk terbangun karena suara tertentu.
Dalam eksperimen dengan tikus, tim tersebut menemukan bahwa kondisi kesehatan yang normal melibatkan aktivitas noradrenalin yang nihil atau minim ketika tidur.
Tim peneliti Israel menemukan bahwa bagian kecil pada batang otak merupakan faktor utama yang menentukan seberapa lelap tidur sesorang.
- Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Ini 5 Tip untuk Mengatasinya
- Usir Sakit Kepala dengan Menggunakan 10 Cara Alami Ini
- Tompi Ungkap Cara Tidur Lebih Berkualitas
- 3 Suplemen yang Bikin Tidur Anda Makin Nyenyak Malam Ini
- 9 Makanan yang Bantu Anda Mudah Tidur Nyenyak Setiap Malam
- 5 Khasiat Tidak Terduga Minum Teh Hijau Sebelum Tidur