Temuan Polisi di Rohul soal Kronologi Santri Tewas Direndam di Kolam

Sekitar pukul 03.50 WIB, Hafis dan rekan-rekannya tiba di pesantren. Saat itu, para santri tersebut masuk ke asrama melalui lorong antara masjid dan kamar mandi.
Ternyata hal itu diketahui Lia Susanto (LS) yang notabene petugas keamanan pesantren.
Syahdan, pria berusia 32 tahun itu melaporkan hal tersebut kepada Ade Wiranata selaku pimpinan pesantren.
"Akhirnya mereka diinterogasi tentang apa yang mereka lakukan,” kata Fandri.
Hafis dan kawan-kawannya pun mengakui perbuatan mereka. Selanjutnya, Susanto menghukum para santri itu dengan hukuman berupa masuk kolam di depan asrama.
“Mereka direndam selama lebih kurang lima menit. LS menyuruh mereka untuk menyelam guna membasahi kepala," ujar Fandry.
Setelah itu, satu per satu santri yang dihukum tersebut diminta keluar dari kolam. LS juga menyuruh para santri itu mandi.
Namun, saat itu Hafis tidak terlihat di antara santri yang selesai menjalani hukuman.
Petugas keamanan pesantren, Lia Susanto alias LS, diduga menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kematian santri nernama M Hafis.
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Sahroni Usul KPK Buat Aturan Penahanan Gaji-Promosi Jabatan Bagi Pejabat Tak Lapor LHKPN
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- Hadir Temani Perjalanan Spiritual Ramadan, AQUA Dukung Pesantren Kilat Narasi 2025
- Rustini Muhaimin Menggelar Bakti Sosial saat Bersafari Ramadan ke Gunungkidul