Temuan Survei MSI, Konon Masyarakat Percaya MUI Terbitkan Fatwa Halal Vaksin Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Media Survei Indonesia (MSI) membeberkan temuan teranyar tentang opini pemudik muslim terhadap vaksin halal menyusul munculnya putusan Mahkamah Agung (MA) pada 14 April 2022 yang mewajibkan pemerintah menyediakan vaksin halal.
Satu di antaranya, MSI menghitung kepercayaan pemudik terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa halal terhadap produk vaksin.
Hasilnya, 83,5 persen masyarakat masih percaya MUI sebagai lembaga otoritas yang bisa menerbitkan fatwa halal tentang vaksin Covid-19.
MSI dalam survei juga menyebut sebanyak 92,3 persen responden setuju dan mendukung pendapat Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam menyikapi vaksin.
Adapun, pernyataan Asrorun yang dimaksud yaitu vaksin haram tidak boleh lagi digunakan dengan alasan apa pun pascaputusan MA.
Berikutnya, sebanyak 87,8 persen responden dari survei MSI mendukung adanya putusan MA agar pemerintah menyediakan vaksin halal.
Selanjutnya, 78,4 persen responden MSI mengaku kecewa apabila pemerintah tidak menjalankan putusan MA tentang penyediaan vaksin halal.
"Sebanyak 78,4 persen responden menyatakan sangat kecewa bila pemerintah tidak menjalankan putusan MA," kata Direktur MSI Asep Rohmatullah dalam keterangan persnya, Jumat (13/5).
MSI dalam surveinya menyatakan 83,5 persen masyarakat masih percaya MUI sebagai lembaga otoritas yang bisa menerbitkan fatwa halal tentang vaksin Covid-19.
- Kunjungi Booth MPR di Pameran Kampung Hukum, Ini Kata Ketua Mahkamah Agung
- Ketua MA Sunarto Menyambut Baik Partisipasi MPR di Pameran Kampung Hukum 2025
- Buntut Pembekuan Sumpah Advokat, Razman Minta Maaf ke MA
- Ketua MUI Palu Desak Kapolri Percepat Penanganan Kasus Ini
- Soal Praperadilan, Hasto Kutip Pernyataan Prof Sunarto Terkait Keadilan Hakiki
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram