Temui Jokowi, Dubes Inggris Tak Singgung Warganya yang Jadi Terpidana Mati
jpnn.com - JAKARTA - Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik siang tadi menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Pertemuan itu disebut-sebut terkait dengan status warga negara Inggris, Lindsay Sandiford yang kini dipenjara di LP Kerobokan, Denpasar untuk menanti eksekusi mati karena kasus narkoba.
Namun, Moazzam yang ditemui usai bertemu dengan Presiden Jokowi -sapaan Joko Widodo- membantah pertemuan itu untuk membahas Lindsat. "Kami sama sekali tidak bahas itu," ujar Moazzam di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/6).
Bantahan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP. Marsudi. Retno yang mendampingi presiden saat bertemu Moazzam, menyebut pertemuan itu hanya untuk membahas rencana kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron ke Indonesia.
"Enggak, enggak bahas itu. Secara substansi kami hanya bahas secara general soal kedatangan perdana menteri," tegas Menteri Retno.
Seperti diketahui, Lindsay dijatuhi hukuman mati di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Januari 2013 lalu setelah dinyatakan bersalah menyelundupkan 4,7 kilogram kokain ke Bali pada Mei 2012 dalam penerbangan dari Thailand. Lindsay sudah mengirim surat protes ke negaranya karena pemerintah negeri kerajaan itu menolak menyediakan atau mendanai pendampingan hukum kepadanya.
Dalam suratnya, nenek kelahiran 25 Juni 1956 itu meminta Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond untuk segera menyediakan atau mendanai pendampingan hukum. Dia mengaku saat ini tidak punya pengacara dan tidak mampu membayar jasa pengacara.(flo/jpnn)
JAKARTA - Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik siang tadi menemui Presiden Joko Widodo di Istana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer