Temukan Antibiotik Baru dari Lautan untuk Lawan Anthrax
jpnn.com - CALIFORNIA - Para ilmuwan menemukan senyawa antibiotik baru dan tidak lazim karena diambil dari sebuah mikroorganisme laut di endapan pesisir California. Mengutip laman business-standard, Sabtu (3/8), para ahli sains AS menamai senyawa baru itu dengan sebutan anthracimycin.
Senyawa ini tampaknya dapat efektif membunuh bakteri MRSA dan anthrax. Dijelaskan, struktur kimia yang unik dari senyawa tersebut dapat menjadi golongan obat antibiotik baru. Apalagi, baru-baru para ahli kesehatan dunia memperingatkan 'mimpi buruk' akan bahaya resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Struktur anthracimycin tidak sama dengan antibiotik alami yang ada sebelumnya. "Anthracimycin memiliki stuktur kimia yang baru dan unik. Penemuan senjawa kimia ini sangat jarang. Penemuan ini menambah temuan sebelumnya yang menunjukkan bakteri lautan memiliki kandungan genetik dan secara kimia unik," kata pemimpin tim penelitian, William Fenica.
Lebih jauh diterangkannya, senyawa dari steptomyces bacteria yang diambil oleh Christopher Kauffman di endapan Samudera Pasifik itu setelah diuji coba ternyata memiliki efektifitas menyerang anthrax. Bahkan, senyawa itu juga efektif melawan staphylococcusaureus, MRSA .
Penemuan ini menunjukkan potensi sumber material dan senyawa baru yang ditawarkan oleh lautan memang sangat banyak. Rincian mengenai temuan antibiotik tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Angewandte Chemie, Jerman. (esy/jpnn)
CALIFORNIA - Para ilmuwan menemukan senyawa antibiotik baru dan tidak lazim karena diambil dari sebuah mikroorganisme laut di endapan pesisir California.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan