Temukan Fosil Tertua di Bumi, Buka Harapan di Mars
Rabu, 24 Agustus 2011 – 07:17 WIB
PARIS - Harapan manusia untuk bisa hidup di Planet Mars belum memudar. Itu terjadi setelah sebuah mikrofosil yang ditemukan di Australia menunjukkan bahwa bumi pun awalnya tak beroksigen. Dalam temuan yang dirilis Minggu lalu (21/8) tersebut, umur mikrofosil itu ditaksir lebih dari 3,4 miliar tahun. Sejak lama, para ilmuwan meyakini bahwa formasi batu sedimen di Pilbara merupakan yang paling tua di dunia. Sebelum dikenal sebagai Pilbara, kawasan tersebut berjuluk Archean Eon. Konon, di sanalah pusat simpanan air tanah saat bumi masih berupa planet sangat muda. Di kawasan itu juga terdapat lautan dan kolam air panas.
Para peneliti dari University of Western Australia dan Oxford University menegaskan bahwa fosil yang mereka temukan itu merupakan bagian dari mikroba yang hidup di area tanpa oksigen. "Mikrofosil itu kami temukan pada lapisan batu sedimen. Ini merupakan fosil paling tua yang ditemukan manusia," papar jubir tim peneliti yang tidak disebutkan namanya itu.
Baca Juga:
Batu sedimen berisi mikrofosil tersebut berasal dari situs Strelley Pool, Pilbara Region, Australia Barat. Konon, mikroba yang terbentuk menjadi fosil itu terjebak di antara butiran pasir kuarsa ketika ia berada dalam kondisi sekarat. Selanjutnya, mikroba itu terabadikan sebagai mikrofosil. Temuan serupa, konon, juga pernah muncul pada 2002.
Baca Juga:
PARIS - Harapan manusia untuk bisa hidup di Planet Mars belum memudar. Itu terjadi setelah sebuah mikrofosil yang ditemukan di Australia menunjukkan
BERITA TERKAIT
- Kemkomdigi Kembali Tutup 3 Akun Instagram Terkait Judi Online, Sebegini Jumlah Kontennya
- Pemerintah Menyikat Puluhan Ribu Konten Judi Online
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Royale Technologies, Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama di Dunia Bangkrut
- 3 Kreator Asal Surabaya Menjajal Teknologi AI di Oppo Find X8 Series, Ini Hasilnya
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia