Temukan Jasad Bayi Lapor Polisi, Ternyata Cucu Sendiri
“Kasus ini juga berdampak pada masa depannya (tersangka),” jelas Hairiah.
Kurangnya perhatian dari orangtua dalam mengawasi anaknya, menjadi salah satu faktor terjadinya kasus ini.
“Di sinilah peran orangtua, harus terlibat dalam menangani masalah anaknya. Tokoh masyarakat juga harus memberikan dukungan kepada keluarga ini. Bisa saja karena anak itu panik, makanya dia mengambil jalan pintas seperti itu (membuang bayinya),” ucapnya.
Ditegaskan Hairiah, kasus ini menjadi pelajaran. Para orangtua harus lebih ekstra mengawasi anak-anaknya.
“Anak diusia seperti ini, sudah melakukan hubungan seks di luar nikah. Padahal masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Pengawasan orangtua harus lebih peduli,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sambas, Zunaida Zainudin mengatakan, kenakalan remaja seperti hamil di luar nikah sudah sedari dulu terjadi.
Peran orangtua dalam mengawasi pergaulan anaknya menjadi suatu hal yang sangat vital dan penting. Sebagai upaya tindakan pencegahan terhadap kenakalan remaja.
“Hal ini sudah terjadi, sekarang bagaimana meningkatkan peran orangtua, ibu, bapak, keluarga. Atau siapapun dia harus lebih peduli terhadap lingkungan,” katanya, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan jasad bayi yang mengapung di Sungai Tangaran, Dusun Simpang Empat, Teluk Keramat, Sambas, Kalbar, Selasa
- Mayat Bayi Ditemukan dengan Kondisi Memar di Leher, Pelaku Masih Diburu
- Ibu Kandung Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Sadis
- Heboh Kasus Penemuan Mayat Bayi Kondisi Tak Utuh, Pelakunya Anak di Bawah Umur
- Plastik Hitam di Lantai Teras Rumah Warga Bogor Bikin Heboh
- Terungkap Identitas Ibu Muda Pembuang Bayi di Pantai Ciwidig
- Dua Pelajar Pembuang Bayi Jadi Tersangka