Temukan Penawar MERS, Ilmuan Korut Ini Dianggap Meledek Korea Selatan
jpnn.com - PYONGYANG - Disaat Korea Selatan sedang mati-matian mencari solusi mengatasi penyebaran virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), seterunya Korea Utara justru mengeluarkan pernyataan yang dianggap mengejek Korsel.
Pernyataan itu datang dari seorang ilmuwan Korea Utara yang mengklaim menemukan penawar untuk pelbagai penyakit berbahaya, termasuk Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) yang menular di Korea Selatan.
Media resmi negara itu melaporkan rumus "ajaib" itu yang dinamakan Kumdang-2 yang diekstrak dari ginseng menggunakan baja, elemen bumi yang jarang ditemui, emas dan platinum.
Senyawa itu dikatakan mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan dengan hanya satu suntikan saja dan ini termasuk AIDS, penyakit tumor, sakit jantung, lemah syahwat, penyakit kulit, Ebola serta penuaan.
Masalah yang menjadi perdebatan adalah apakah ini sebuah penemuan terhebat saintis era kini atau cara lain ingin meledek Korea Selatan yang kini disibukkan dengan krisis MERS.
Sementara Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan tidak ada obat atau vaksin untuk MERS saat ini. Seorang profesor farmasi, Bang Jun-seok dari Universitas Sookmyung di Seoul beranggapan penemuan Korea Utara itu bukan perkara luar biasa.
"Jika pernyataan mereka benar, WHO dan organisasi farmasi paling berpengaruh dunia perlu menghubungi Korea Utara segera," katanya. (ray/jpnn)
PYONGYANG - Disaat Korea Selatan sedang mati-matian mencari solusi mengatasi penyebaran virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), seterunya Korea
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai