Tenaga Kesehatan Asal Indonesia Ikut Menjadi Garda Terdepan Saat Pandemi di Australia

"Anak-anak saya bilang 'ibu sehat, ibu bahkan tidak sakit, mengapa kita harus melakukannya?'," ujar Maya menirukan anak-anaknya.
"Dan saya tidak bisa benar-benar memeluk dan mencium mereka sepanjang waktu… itu sangat sulit."
Pengalaman yang sama juga dirasakan Diena Said, seorang GP yang bekerja di sebuah klinik di Sale, di wilayah Gippsland, Victoria timur juga hampir sama.
Dina bertugas di sebuah klinik dokter umum, klinik pernapasan serta klinik vaksinasi.
"Saat ini kami mengerjakan banyak hal sekaligus… yang paling susah adalah kondisi terus berubah," ujarnya yang sudah lama tinggal di Melbourne.
Kota Melbourne sudah mencatat rekor sebagai kota yang menjalani 'lcokdown' paling lama di dunia saat ini, yakni sudah melebihi 230 hari sejak awal pandemi.
Tapi pada awal September kemarin, Pemerintah Victoria mengumumkan target nol kasus melalui 'lockdown' tidak lagi realistis.
Kini target mereka adalah memberikan vaksinasi kepada 80 persen warganya agar 'lockdown' bisa diakhiri.
Diena Said adalah salah satu dokter asal Indonesia yang ikut jadi bagian penting saat Australia berupaya menekan angka penularan kasus COVID-19
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya