Tenaga Kesehatan Asal Indonesia Ikut Menjadi Garda Terdepan Saat Pandemi di Australia
"Yang mereka ingat selalu yang buruk. Tidak ada yang mengatakan mereka merasa baik-baik saja karena vaksin, efek samping yang buruk adalah yang sering didiskusikan."
Diena mengatakan dia senang bisa membantu warga untuk mendapat pengetahuan soal pandemi COVID-19 dan vaksin.
"Setelah kami jelaskan, mereka mengerti dan mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik."
"Itu berarti mereka masih terbuka [untuk mendengarkan saran dari saya] ... maka saya dapat memberikan kepada mereka informasi yang penting," kata Diena.
Sebagai tenaga kesehatan asal Indonesia di Australia, Maya mengaku sedih saat mendengar laporan soal jumlah kasus Indonesia meningkat tajam selama gelombang kedua.
"Situasinya memilukan. Beberapa bulan lalu situasinya benar-benar buruk ... tadinya saya tidak pernah tahu indonesia seburuk itu."
"Dan kita di sini tidak bisa melakukan apa-apa," ujar Maya.
Maya mengatakan Australia termasuk beruntung karena bisa mengendalikan penularan melalui 'lockdown', meski banyak juga warga Australia yang bertanya apakah Pemerintah Australia benar-benar harus memberlakukan peraturan ketat.
Diena Said adalah salah satu dokter asal Indonesia yang ikut jadi bagian penting saat Australia berupaya menekan angka penularan kasus COVID-19
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi