Tenaga Kesehatan di Indonesia Berjuang Antara Selamatkan Pasien dan Keluarga Sendiri

Sudah tiga bulan dokter muda Nadhira Anindita Ralena dikarantina di salah satu tower di kawasan Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.
Dr Dita mengatakan sehari-hari ia bisa merawat sekitar 150 pasien yang dirawat di rumah sakit darurat di wisma tersebut.
"Sebelum tahun baru, Tower 6 dan 7 Wisma Atlet menampung sekiranya 1.000-an pasien. Lepas tahun baru, 2.500 pasien hampir terlampaui," kata dr Dita.
"Peningkatan penumpukan pasien COVID itu nyata sekali di rumah sakit dan itu membuat tenaga kesehatan kelelahan."
"Sejawat saya mulai kelelahan, bahkan ada yang jatuh sakit. Jumlah pasien terus meningkat dengan jumlah tenaga kesehatan yang malah berkurang. Kami benar-benar jungkir balik dua minggu ini." katanya lagi.

Dr Dita, yang menamatkan sarjana kedokterannya dari University of Melbourne mengimbau agar masyarakat Indonesia menanggapi COVID-19 dengan serius.
"Di rumah sakit, dampak COVID itu tidak ke pasien saja, tapi juga orang-orang yang bekerja untuk pasiennya," kata Dita kepada ABC Indonesia.
Sudah tiga bulan dokter muda Nadhira Anindita Ralena dikarantina di salah satu tower di kawasan Wisma Atlet Kemayoran Jakarta
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen