Tenaga Kesehatan Sering Hadapi Kasus Kekerasan Selama Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Jakarta Utara Maryanto mengungkapkan kekerasan terhadap tenaga kesehatan kerap terjadi di masa pandemi.
Dia menyebutkan, salah satu contoh kasus pemukulan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang yang terjadi pada April 2021 lalu.
"Di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang kemarin ada perawat yang dipukul oleh orang yang mengaku sebagai salah satu oknum aparat. Ternyata, setelah diselidiki bukan," kata Maryanto dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Kamis (5/8).
Maryanto juga menyebutkan kasus kekerasan terhadap perawat di Lampung. Perawat tersebut diserang oleh tiga orang karena mempertahankan tabung oksigen yang akan dirampas.
"Kami menyadari pada kasus seperti ini, masyarakat barangkali boleh saja mencintai keluarganya, tetapi jangan lupa bahwa barang yang sudah di rumah sakit itu untuk kepentingan para pasien yang membutuhkan," tambahnya.
Selain itu, lanjut Maryanto, ada pula kasus kekerasan di Garut dan ujaran kebencian yang dilakukan seorang artis media sosial di Sumatera Utara yang memengaruhi kinerja perawat.
Dia menyebutkan influencer yang terkenal dengan nama Ratu Entok di media sosial TikTok menyampaikan kalimat-kalimat yang dianggap kurang pantas dan tidak benar.
Maryanto juga menyebutkan kasus di awal masa pandemi saat tenaga kesehatan meninggal terpapar Covid-19, jenazahnya tidak diterima masyarakat.
Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto mengungkapkan kekerasan terhadap tenaga kesehatan kerap terjadi.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi