Tenang, Inflasi Mei Masih Terkendali

jpnn.com - JAKARTA – Setelah April lalu mengalami deflasi 0,45 persen, pada Mei terjadi inflasi 0,24 persen. Artinya, lonjakan sejumlah harga pangan pada akhir Mei tidak sampai memicu inflasi tinggi.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, angka inflasi tersebut menunjukkan permintaan masyarakat tidak terganggu di tengah kondisi perlambatan ekonomi di dalam negeri.
Inflasi Mei lalu lebih rendah jika dibandingkan dengan 2015 yang mencapai 0,5 persen. Namun, besaran inflasi tersebut relatif sama ketimbang Mei tahun-tahun sebelumnya.
Berdasar komponen pembentuk inflasi, inflasi inti pada Mei mencapai 0,23 persen. Lantas, inflasi inti tahun kalender mencapai 1,19 persen dan tahunan 3,41 persen. Angka inflasi inti tersebut merupakan terendah sejak 2009.
Hal itu disebabkan dua kali penurunan harga BBM pada awal tahun ini. Selain itu, inflasi tersebut dipengaruhi perkembangan ekonomi secara umum dan keseimbangan penawaran dan permintaan.
’’Artinya, akibat penurunan harga BBM, ada dampaknya (inflasi terkendali),’’ jelasnya. (ken/jos/jpnn)
JAKARTA – Setelah April lalu mengalami deflasi 0,45 persen, pada Mei terjadi inflasi 0,24 persen. Artinya, lonjakan sejumlah harga pangan pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian