Tenda Lama Ambruk, Tenda Baru Dikira Tempat Pengungsian
Minggu, 16 Februari 2014 – 14:52 WIB
Dwi Susanti, sang mempelai perempuan, menceritakan, upacara ijab kabul di kantor KUA Ploso Klaten dilakukan berbarengan dengan pasangan yang lain. Sebab, penghulu meminta upacara dipercepat untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Kelud kembali.
"Kami manut saja. Yang penting sah dan lancar," ujar Dwi yang tidak berencana menamai anaknya nanti dengan Kelud. (*/c5/ari)
Kendati Gunung Kelud masih berstatus awas, seorang warga Desa Ploso Klaten, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, tetap nekat menggelar hajatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408