Tendang Motor Warga, Seharusnya Bima Arya Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Tindakan brutal Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya yang menendang sepeda motor milik warganya terus mendapat kritikan.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, pemimpin yang baik tidak boleh main tendang. “Good leadership tidak boleh menendang apa atau siapa pun,” kata Emrus kepada JPNN.com, Selasa (20/6).
Emrus pun menilai seharusnya Bima meminta maaf kepada masyarakat, meskipun aturan hukum tetap harus ditegakkan terhadap pelanggar atau yang parkir liar. “Ya. Sebab itu perilaku komunikasi nonverbal. Dia telah mengabaikan fungsi pendidikan dari komunikasi itu sendiri, karena tindakan menendang dilakukan di ruang publik,” kata Emrus.
“Selain itu, tindakan tersebut dapat dimaknai sebagai perilaku yang tidak pantas,” imbuh Direktur Eksekutif EmrusCorner ini.
Sebelumnya diberitakan, Bima mengamuk di Pasar Kebon Kembang, atau biasa disebut Pasar Anyar, Senin (19/6) pagi (Baca: Wali Kota Ngamuk di Pasar Anyar, Motor Lagi Parkir Ditendang, Roboh...). Sejumlah sepeda motor yang parkir di bahu jalan, ditendang hingga roboh. (boy/jpnn)
Tindakan brutal Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya yang menendang sepeda motor milik warganya terus mendapat kritikan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Wamendagri Bima Serahkan Dokumen Kependudukan untuk Bayi yang Lahir 25 Desember
- Bima Arya Pastikan Perayaan Natal Berjalan Lancar
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi