Tenggat Waktu Habis, Serang Loyalis Khadafi

Tenggat Waktu Habis, Serang Loyalis Khadafi
Tenggat Waktu Habis, Serang Loyalis Khadafi
Jubir NTC mengatakan bahwa serangan pemungkas itu dilancarkan setelah pasukan mereka berjibaku dengan para loyalis Kadhafi di Bani Walid. Meskipun dalam posisi terkepung, pasukan yang loyal terhadap mantan diktator itu tetap melakukan perlawanan. Karena itulah, NTC lantas memerintahkan serangan gencar ke kota tersebut. Apalagi, pasukan Kadhafi masih memiliki senjata cukup lengkap.

 

Sabtu lalu (10/9), pasukan NATO mengklaim sukses membumihanguskan sebuah tank, dua kendaraan lapis baja dan peluncur roket di sekitar Bani Walid. Kendaraan dan senjata-senjata itu diyakini sebagai milik loyalis Kadhafi. Perlengkapan perang itu mengindikasikan bahwa perang di Libya belum usai. Karena itu, NATO kembali melancarkan serangan udara.

 

Untuk mendukung serangan NATO, NTC mengerahkan sejumlah besar regu tembak. Mereka dikerahkan dari Kota Misrata dan Benghazi yang dulu sempat menjadi benteng pertahanan oposisi Libya. Pasukan yang didatangkan dari Misrata juga membawa sejumlah perlengkapan seperti peluncur granat dan senjata khusus penembak pesawat.

 

Bersamaan dengan itu, pemerintahan NTC di Kota Tripoli dimulai. Pemimpin sementara Libya Mustafa Abdel Jalil menginjakkan kakinya di ibu kota dengan pengawalan ketat. Dia tiba dengan menumpang kendaraan lapis baja. Abdel Jalil langsung menuju pangkalan militer di Metiga untuk memulai babak baru di Libya.

 

TRIPOLI - Berakhir sudah batas waktu yang diberikan Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) kepada pasukan yang pro kepada Muammar Kadhafi untuk menyerahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News