Tengku Said: Perairan Kepri bukan Tong Sampah

Limbah oli hitam berasal dari kerak tangki kapal asing.
"Bagi pihak yang berwenang, kami minta agar segera tangani permasalahan ini. Perairan Kepri bukan tong sampah," ucapnya dengan nada agak tinggi.
Sampah atau limbah yang dibuang di laut berdampak buruk pada populasi biota laut.
Zat kimia yang bersumber dari limbah, yang berada di tubuh ikan, siput dan kerang dapat membahayakan kesehatan masyarakat bila dikonsumsi.
Sampai saat ini, katanya, masih ditemukan sampah-sampah menumpuk di kawasan pesisir, termasuk pasar di Tanjungpinang yang berada di atas laut.
"Menjaga kelestarian laut itu harus dimulai dari diri kita, karena ini untuk kepentingan kita bersama. Ekosistem biota laut harus terus dijaga, sehingga berkembang biak supaya kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi setiap hari," kata mantan Sekda Kepri itu. (antara/jpnn)
Kepala DKP Kepri Tengku Said Arif Fadillah menegaskan bahwa perairan Kepri bukan tong sampah.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Peringatan Gelombang Tinggi dari BMKG Akibat 2 Siklon
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- 2.640 PTK Non-ASN Kepri Terima Insentif Hari Raya, Masing-Masing Rp 2 Juta
- Polda Kepri Maksimalkan Layanan Wisatawan Asing Selama Musim Libur Lebaran
- Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi di Kepri
- Bukan Sekadar Proyek, PIK 2 Dinilai Dongkrak Ekonomi dan Lindungi Laut