Tengku Zulkarnain: Pemerintah Memberi Ruang Ideologi Komunis Tumbuh Kembali
"Pada 1952 datang anak muda komunis ke rumah Bung Karno. Sebuah rumah yang dihadiahkan tokoh Islam. Diterimalah DN Aidit. Bung Karno berubah karena dia berpikir nasionalis, agamis religius, dan komunis. Jadi komunis ini diterima lagi oleh Soekarno," ucapnya.
Menurut Tengku Zul, sikap Soekarno itu menyebabkan Muhammad Hatta menarik diri sehingga kemudian jadilah Bung Karno presiden tanpa wakil presiden.
Masyumi juga menarik diri, meski sebelumnya tercatat sebagai pemenang pemilu pada tahun 1955.
"Bung Karno jalan dengan Nasakom. PNI, PBNU dan PKI. Tahun 1960 Soekarno membubarkan Masyumi. Dia memenjarakan rekan-rekannya yang menentang PKI," ucapnya.
"Ketua Masyumi di penjara tanpa pengadilan. Buya Hamka, dipenjara juga. Murba dibubarkan demikian juga HMI, dibubarkan karena menolak PKI."
Tengku Zulkarnain kemudian membandingkan era Soekarno dengan pemerintahan yang dipimpin Jokowi saat ini.
Ia mengaku kecewa dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang sebelumnya mengatakan, pemerintah tidak dalam posisi menetapkan mana sejarah yang benar tentang PKI.
"Itu kan sikap yang berbahaya dari rezim ini. Karena PKI yang memberontak 1965 itu dihukum di pengadilan. Berarti Mahfud menampar wajah sendiri, keputusan pengadilan dikangkanginya sendiri. Kan sudah inkrah itu di pengadilan," katanya.
Tengku Zulkarnain mengatakan bahwa pemerintah memberikan angin segar pada pertumbuhan ideologi komunis di Indonesia.
- Tanggapi Isu TNI Disusupi PKI, KSAL Laksamana Yudo Bicara Tegas
- HNW: Pendidikan Kewarganegaraan Cegah Generasi Muda Disusupi Ideologi Komunisme
- Berduka Atas Meninggalnya Tengku Zulkarnain, Ahmad Dhani Teringat Kejadian di LP Cipinang
- Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Seperti ini Doa Habib Rizieq
- Begini Kalimat Habib Rizieq tentang Sosok Tengku Zulkarnain
- Kenangan Mahfud MD dengan Ustaz Tengku Zulkarnain, Simak di Sini