Tensi Politik di Surabaya Panas, Warga: Jangan Waktu Kampanye Saja Manis
![Tensi Politik di Surabaya Panas, Warga: Jangan Waktu Kampanye Saja Manis](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/05/20/bendera-pkb-ilustrasi-foto-dokjpnncom-85.jpg)
jpnn.com, SURABAYA - Tensi politik di Kota Surabaya memanas, terkait upaya pembentukan Pansus COVID-19 di DPRD setempat.
Menanggapi hal itu, sejumlah warga Surabaya mendesak polemik pembentukan Pansus dihentikan.
Rakyat berharap anggota dewan lebih fokus membantu warga yang kini kesusuahan dampak dari pandemi COVID-19.
"Saya berharap bantuan untuk masyarakat terdampak seperti saya ini segera diturunkan. Tidak perlu ribut-ribut. Pokoknya cepat karena kondisinya seperti ini," kata Tiyah, warga Pakis Gang 2 Surabaya, seperti dikutip dari Antara.
Tiyah mengatakan, masyarakat saat ini membutuhkan bantuan secepatnya tanpa harus melewati birokrasi yang berbelit.
Untuk itu, Tiyah meminta agar para pemangku kebijakan segera mengucurkan bantuan kepada masyarakat.
Ia menilai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya membuat penghasilan para pekerja harian seperti dirinya menurun drastis, bahkan tidak ada sama sekali.
Hal sama juga dikatakan warga Pakis lainnya, Yani. Wanita yang menggantungkan hidupnya pada UMKM kerajinan ini mengkritisi polemik Pansus COVID-19 di DPRD Surabaya yang tidak berkesudahan.
Polemik pembentukan Pansus COVID-19 di DPRD Kota Surabaya mendapat tanggapan dari sejumlah warga.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Zarof Ricar, Ibu Tiri, Uang Pergaulan, dan Eks Ketua PN Surabaya
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Dilantik 20 Februari, Wali Kota Terpilih Surabaya Prioritaskan Entaskan Kemiskinkan
- Imlek Fitri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya