Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia

Selama 18 bulan, sejarawan kuliner Allison Reynolds menelusuri buku-buku resep lama untuk mencoba menemukan asal-usul camilan Australia yang terkenal ini.
"Yang perlu kita ingat adalah biskuit ini tidak disebut 'Anzac' sebelum tahun 1915 karena saat itulah akronim tersebut muncul setelah Gallipoli," kata Allison.
Versi pertama biskuit berbahan dasar gandum gulung ini dilaporkan muncul sekitar tahun 1823, dan selama abad berikutnya berganti-ganti nama.
"Sekitar tahun-tahun awal Perang Dunia I, Anda mulai melihat perubahan nama menjadi 'biskuit palang merah' dan 'biskuit tentara'," kata Allison.
"Biskuit ini digunakan sebagai bentuk penggalangan dana, jadi mereka memberinya nama yang berhubungan dengan perang untuk membantu penjualannya."
Biskuit tersebut dengan cepat menjadi makanan populer yang dikirim untuk pasukan Australia di luar negeri, karena bahan-bahannya mudah didapat, metode memasaknya mudah, dan tidak menggunakan telur sehingga biskuit tersebut dapat tahan lama disimpan.
Allison Reynolds telah melacak resep 'biskuit Anzac' pertama yang dicetak ke sebuah terbitan Australia tahun 1917 yang disebut Buku Masakan War Chest.
Namun, meskipun resep ini berjudul 'Biskuit Anzac', resepnya tidak berbeda dengan yang kita kenal sekarang.
Setiap tanggal 25 April, warga Australia dan Selandia Baru memperingati Hari Anzac
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'