Tentang Keputusan WHO, Siti Fadilah: Saya Melawan dengan Ilmu dan Substansi
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut pentingnya penelitian berbasis ilmiah di dalam melawan narasi pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Siti mengatakan itu saat menganalisis perbedaan sikap Indonesia dengan China melawan keputusan WHO tentang pandemi flu burung dan COVID-19.
"Saya melawan dengan ilmu. Saya melawan substansi," kata ahli jantung itu saat diskusi virtual yang disiarkan Partai Gelora di YouTube, Kamis (1/7).
Siti kemudian bercerita Indonesia pernah menolak keputusan WHO telah terjadinya pandemi flu burung yang episentrumnya di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
WHO, kata dia, sudah membuat isu terjadi penularan flu burung antarmanusia di Indonesia yang diawali dari unggas.
Alumnus Universitas Gadjah Mada itu kemudian mengecek dan meneliti langsung ke lapangan atas isu dar WHO.
Menurut Siti, hasil penelitian justru menyatakan tidak ada reseptor yang bisa menghubungkan penyakit flu burung dari unggas ke manusia. Begitu juga tidak adanya reseptor antarmanusia menulari flu burung.
"Ada temuan saintifik, maka mereka (WHO, red) mundur teratur," ujar wanita kelahiran Jawa Barat itu.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyebut pentingnya penelitian berbasis ilmiah di dalam melawan narasi pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan