Tentang Penjual Pisang di Jombang yang Ditangkap Densus 88

Tentang Penjual Pisang di Jombang yang Ditangkap Densus 88
Densus 88 Antiteror. Foto: DERY RIDWANSAH/JAWA POS

jpnn.com, JOMBANG - Bajuri dan Sulastri, orang tua dari terduga teroris asal Jombang, NK (36) hanya bisa berharap anaknya mendapat kepastian hukum.

Setelah anaknya tersebut ditangkap Densus 88 Antiteror, Kamis (17/5) siang, Bajuri dan Sulastri hanya bisa pasrah. Namun, jika tidak terbukti, mereka berharap bisa segera dipulangkan.

Saat ini Bajuri dan Sulastri hanya bisa menunggu kabar dari polisi, di rumah mereka di Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang. Keluarga ini masih enggan menemui tetangga dan memilih menyendiri.

NK ditangkap Densus 88 karena terlibat dengan jaringan Budi Satria, terduga teroris yang sudah mampus ditembak densus di Sidoarjo. "Kami masih kaget dan belum mendapatkan kepastian nasib NK," kata Bajuri, seperti dikutip dari Pojok Pitu.

NK setiap harinya bekerja sebagai penjual pisang di kampung sebelah. Meskipun sering ikut mengaji bersama Budi, namun keluarga belum percaya.

Sementara itu Sudarsono perangkat desa setempat mengatakan, NK memang dekat dengan Budi. Diduga karena sering komunikasi dengan Budi, NK terpengaruh. Hingga akhirnya ikut-ikutan sejumlah kegiatan.

Selain menangkap NK, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti mulai dari handphone, samurai, buku kecil dan kabel data.

Sementara anak dan istri NK yang dikabarkan juga ikut dibawa, saat ini sudah dipulangkan ke rumahnya di Bareng Jombang. (saiful mualimin/pul)


Selain menangkap NK, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti mulai dari handphone, samurai, buku kecil dan kabel data.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News