Tentang Perempuan Menemukan Tujuh Telur dan Cenderawasih

Tentang Perempuan Menemukan Tujuh Telur dan Cenderawasih
CANTIK DAN BERPRESTASI: Monica Witarsa membatik kain bermotif Raja Ampat di Batik Banyusumilir, Rabu (18/6). Foto: Freddy for Jawa Pos

Dari situlah Monica ingin menekuni batik. Dia pun berusaha mencari wadah yang bisa menampung dirinya untuk memperdalam cara membatik. Bersama sang ibu, dia sempat ingin belajar di SMKN 12 Surabaya yang terkenal dengan kegiatan membatik. Namun, hal tersebut gagal. ’’Syaratnya saat itu harus bersekolah di sana. Nggak mungkin lah, saya kan sudah lulus. Akhirnya, pihak sekolah menyarankan ikut komunitas binaan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, di sekolahnya, tidak ada pembelajaran membatik. Terlebih, saat itu Monica mengambil jurusan tata boga. ’’Nggak nyambung ya. Tapi, saya memang suka batik,’’ tambahnya.

Melalui komunitas belajar membatik binaan Bayusumilir, hobi Monica tersalur. April lalu dia mulai belajar nyanting, japlak, pewarnaan, hingga nyelup. Semua dipelajari dengan tekun. ’’Paling susah pewarnaan. Saya masih berusaha segera menguasainya,’’ ujarnya.

Setelah berhasil menguasai teknik membatik, Monica ingin menjadi fashion designer yang berfokus pada batik. Dia pun ingin membuat motif batik sendiri sebagai ciri khasnya.

Yaitu, motif yang unik dan mudah dipakai anak muda. Perempuan kelahiran Malang tersebut juga ingin motif batik yang dibuatnya selalu memiliki filosofi. Dengan demikian, orang yang mengenakan desain busananya bisa mengerti karakter motif tersebut.

Ya, itu sangatlah wajar. Sebab, Monica memiliki bakat di bidang fashion. Sebelumnya, dia aktif di dunia fashion designer dan beberapa kali mengikuti lomba. Salah satunya lomba Surabaya Fashion Parade dan lomba desain busana yang dihelat Arva School of Fashion. ’’Sementara ini saya ingin fokus dengan batik dulu,’’ tambahnya.

Keinginannya memperkenalkan batik kepada kalangan anak muda tersebut terinspirasi fashion designer Iwan Tirta, maestro batik Indonesia. Kiprah Iwan yang berhasil memperkenalkan batik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) VI negara-negara Asia-Pasifik Economic Cooperation (APEC) di Indonesia pada 1994 membuat Monica kagum.

’’Saat itu, menurut cerita, Presiden Amerika Serikat Bill Clinton juga memakai batik. Batik jadi terkenal,’’ ungkapnya.

GADIS berparas cantik itu tidak berhenti menggoreskan lilin panas dari canting listriknya ke selembar kain katun putih di Batik Bayusumilir, Rabu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News