Tentang Perempuan Menemukan Tujuh Telur dan Cenderawasih
Sabtu, 21 Juni 2014 – 15:30 WIB
Pembimbing komunitas belajar membatik binaan Banyusumilir, Ary Widarto, menyatakan sangat senang saat ini mulai banyak generasi muda yang melirik batik sebagai hobi.
Karena itu, anggota komunitas yang bergabung tidak hanya dibina untuk bisa membatik. Mereka juga harus bisa berkreasi dan berprestasi. ’’Komunitas ini memang didedikasikan untuk mencetak prestasi anak muda di bidang batik,’’ ujarnya.
Bagi Ary, yang terpenting dalam membatik adalah membuat konsep cerita atau filosofi. Kemudian, baru desain motif. Jangan sampai terbalik. Jadi, setiap batik yang didesain memiliki cerita atau maksud tertentu.
’’Bukan hanya desain cantik, tetapi ada makna di baliknya,’’ katanya. (Septinda Ayu Pramitasari/c5/dos)
GADIS berparas cantik itu tidak berhenti menggoreskan lilin panas dari canting listriknya ke selembar kain katun putih di Batik Bayusumilir, Rabu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis