Tentang THAAD, Senjata Supercanggih AS yang Bikin Beijing Gelisah
Protes Beijing berlanjut ketika AS melakukan pengiriman tahap pertama sistem pertahanan antirudal senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun itu ke Korsel. Namun, Seoul bergeming. Buktinya, peranti mutakhir tersebut tetap dipasang di kawasan pegunungan yang menghadap ke arah Tiongkok. Bagi Beijing, keberadaan THAAD malah mengancam mereka.
”Sistem (THAAD) itu akan membuat program rudal balistik kami terganggu. Itu juga akan membuat negara-negara di kawasan ini resah,” terang pejabat Beijing dalam protes sebelumnya.
Tiongkok khawatir THAAD justru akan mencegat rudal balistik negerinya. Sebab, Tiongkok sedang gencar memproduksi senjata militer di dalam negeri dan mengujicobakannya. Termasuk rudal balistik.
Sementara itu, Thomas Karako, direktur proyek pertahanan misil di Center for Strategic and International Studies (CSIS), menganggap bahwa pengaktifan THAAD di Korsel menjadi langkah penting. Meskipun kemampuannya belum maksimal, THAAD sukses menjadikan Korsel sebagai salah satu negara Asia yang layak dipertimbangkan. Khususnya bagi Korut.
”Semua itu bukan melulu tentang perisai sakti THAAD. Tapi, tentang mengulur waktu dan kredibilitas. THAAD Korsel seolah berbicara kepada Korut bahwa menyerang Korsel bukan ide yang bagus,” papar Karako kemarin.
Namun, selain Korut, ternyata Tiongkok menjadi gusar dengan kehadiran THAAD di Korsel. Krisis Semenanjung Korea pun berpotensi menjalar ke kawasan lain.
(afp/reuters/bbc/hep/c21/any/jpnn)
Terminal High Altitude Area Defense System (THAAD)
Tentang THAAD:
Senjata canggih Amerika Serikat bernama Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) sudah siap dioperasikan di Korea Selatan. Sistem pertahanan antirudal
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza