Tentara Amerika 3 Tahun Lagi di Iraq
Senin, 17 November 2008 – 13:39 WIB
Persetujuan kabinet terhadap pakta itu hanya berselang sehari setelah tokoh Syiah paling berpengaruh, Ayatullah Ali al-Sistani, menyatakan bahwa dirinya akan mendukung pakta tersebut, asalkan mayoritas anggota parlemen bersikap serupa. Sinyal positif Al-Sistani itu memberi angin segar kepada para pendukung pakta.
Zebari dan para menteri yang mendukung menyatakan, pakta tersebut diperlukan karena pasukan keamanan Iraq dinilai belum mampu mengamankan negeri itu. Pakta tersebut disusun lewat negosiasi selama berbulan-bulan antar kedua pihak. Isinya didesain untuk mengakomodasi kedaulatan dan kepentingan keamanan Iraq di tengah kondisi yang tak menentu.
Berdasar pakta tersebut, tentara AS baru akan ditarik mundur dari seluruh wilayah Iraq pada 2011. Iraq juga berhak menyidangkan tentara atau penyuplai peralatan militer AS yang dianggap melanggar hukum. AS juga dilarang keras menggunakan wilayah Iraq sebagai basis untuk menyerang negara tetangga Iraq, seperti Syria dan Iran.
Sejak diinvasi AS pada 2003, Iraq memang masih seperti negeri tak bertuan hingga sekarang. Konflik sektarian meledak di mana-mana. Bom, pembunuhan, dan penculikan adalah berita sehari-hari.
BAGHDAD - Barack Obama belum lagi resmi bertugas di Gedung Putih. Tapi, satu janji yang diucapkannya selama kampanye, yakni penarikan pasukan Amerika
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan