Tentara AS 'Dipersenjatai' Smartphone
Rabu, 15 Desember 2010 – 13:11 WIB
NEW YORK - Telepon pintar alias smartphone bakal jadi "senjata" baru jutaan tentara Amerika Serikat (AS) di dalam maupun di luar negeri. Selain fungsi utama berkomunikasi, di tangan tentara AS, fungsi smartphone bisa jadi alat mata-mata, di mana dan kapan pun mereka ditugaskan.
Tak terkecuali dalam melaporkan kondisi medan perang. Begitu juga melacak posisi musuh dan teman, yang dapat dilakukan secara real time, untuk kemudian dilaporkan ke pusat komando lewat video. Seiring kemajuan teknologi, semua hal yang dulu tak mungkin di tempat peperangan, kini biasa dilakukan dengan mudah lewat smartphone.
Baca Juga:
Rencana Angkatan Darat AS mempersenjatai tentaranya dengan smartphone itu, dilaporkan Army Times, yang kemudian dikutip situs berita teknologi Tgdaily, Rabu (15/12). Disebutkan, dalam proposal yang tengah diajukan ke pihak Angkatan Darat, sedang dikaji apakah rekening bulanan telepon juga akan ditanggung negara.
Dengan alasan keamanan data yang terpusat di Kanada, Angkatan Darat AS kemungkinan besar takkan menggunakan smartphone keluaran BlackBerry. Mereka lebih menyukai ponsel besutan Apple, atau yang menggunakan sistem operasi Google Android. Tentunya, sebelum diserahkan kepada para prajurit, dilakukan modifikasi perangkat dan sistem terlebih dahulu. Belum diketahui jumlah anggaran yang harus disiapkan untuk melengkapi tentara dengan senjata barunya ini. (pra/jpnn)
NEW YORK - Telepon pintar alias smartphone bakal jadi "senjata" baru jutaan tentara Amerika Serikat (AS) di dalam maupun di luar negeri.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Apple Ingin Bangun Pabrik di Batam, Tetapi iPhone 16 Belum Bisa Dijual di RI
- Oppo Reno13 Bakal Meluncur di Indonesia, Bisa Memotret Gambar di Bawah Air
- HONOR Resmi Mengumumkan Kembali ke Pasar Gadget Indonesia
- Qualcomm Klaim Chip Snapdragon X Series Tawarkan Performa Tinggi untuk Laptop Terbaru
- Kemenperin & Apple Lakukan Pertemuan, Bahas soal TKDN untuk iPhone 16, Bisa Dijual?
- Menperin Agus: Bos Apple Masih Melakukan Negosiasi