Tentara AS Pembantai Warga Afghanistan Lebih dari Satu
Selasa, 13 Maret 2012 – 10:40 WIB
KANDAHAR – Tewasnya 16 penduduk sipil dari desa di Distrik Panjwai, Provinsi Kandahar, selatan Afghanistan, akibat serangan dan tembakan timah panas tentara AS membuat hubungan dua negara makin tegang. Presiden Barack Obama berinisifatif menelepon Presiden Afghanistan Hamid Karzai guna meminta maaf dan menyampaikan bela sungkawa. Tetapi, hal itu belum cukup mampu membendung rencana Taliban membalas dendam.
"Dengan seizin Tuhan, kami akan membalaskan dendam seluruh syuhada yang tewas dalam serangan tidak berperikemanusiaan tersebut," tegas kelompok militan Afghanistan itu dalam situs resminya kemarin (12/3). Taliban juga mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan bulan lalu. Seluruh serangan itu merupakan balas dendam terhadap aksi pembakaran Alquran oleh tentara AS di pangkalan militer Bagram pada 22 Februari lalu.
Baca Juga:
Pasca-insiden penembakan pada Minggu dini hari lalu (11/3), pasukan AS dan NATO melipatgandakan pengamanan di pangkalan mereka. Kedutaan AS di ibu kota Afghanistan juga memperingatkan seluruh warganya di negara tersebut untuk waspada. Mereka yakin, cepat atau lambat, Taliban bakal melancarkan serangan balasan.
Kendati insiden di Desa Alkozai dan Balandi yang terletak di Distrik Panjwai, Kandahar, itu memantik amarah warga Afghanistan, tidak terjadi aksi protes besar-besaran seperti yang dikhawatirkan kemarin.
Baca Juga:
Ada beberapa versi tentang pelaku penembakan. Pejabat AS menyatakan bahwa aksi itu dilakukan seorang tentaranya. Tapi, beberapa saksi menyebut pelakunya lebih dari seorang tentara. "Serangan ini tidak hanya dilakukan seorang. Mereka menembaki beberapa orang dalam satu rumah, membakar mayat korban, lantas berjalan ke rumah lain, dan melakukan pembantaian yang sama," kata seorang saksi mata bernama Ayubi.
KANDAHAR – Tewasnya 16 penduduk sipil dari desa di Distrik Panjwai, Provinsi Kandahar, selatan Afghanistan, akibat serangan dan tembakan timah
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif