Tentara Bayaran Afsel Terus Jaga Putra Kadhafi

Tentara Bayaran Afsel Terus Jaga Putra Kadhafi
Saif al-Islam. Foto AFP
"Mereka adalah tentara asing musiman dan sepertinya hanya bekerja atas permintaan pihak-pihak tertentu dengan bayaran dolar Amerika dalam jumlah besar," tulis Beeld. Kelompok tentara bayaran itu juga diketahui terlibat dalam upaya kudeta yang gagal di Guinea Katulistiwa pada 2004.

 

Koran berbahasa Afrikan lainnya, Rapport, akhir pekan lalu juga mengutip pernyataan seorang anggota kelompok tentara bayaran Afsel yang mengklaim terlibat dalam upaya pelarian Kadhafi dari Libya. Tentara bayaran tersebut, tulis Rapport, mengakui upaya pelarian itu sebagai kegagalan besar. Rapport juga melansir beberapa perusahaan Afsel yang dekat dengan Kadhafi telah menyewa 19 orang tentara bayaran untuk menjamin keselamatan mantan penguasa itu dan keluarganya.

 

Tentara bayaran bernama Deon Odendaal, yang lebih suka menyebut dirinya sebagai mata-mata, itu mengatakan bahwa NATO sebenarnya ingin Kadhafi bisa keluar dari Libya. Namun, di luar dugaan, iring-iringan kendaraan yang membawa Kadhafi tersebut dipergoki pasukan NTC. Lantas, mereka kemudian menyerang konvoi tersebut.

 

"Benar-benar amat mengerikan. Mereka (pasukan NTC) pesta dalam kengerian," kisah Odendaal kepada Beeld. "Dia yang bernasib malang berteriak-teriak seperti babi," lanjutnya menggambarkan kondisi terakhir Kadhafi.

 

JOHANNESBURG - Meski saat ini berstatus buron dan berada dalam pelarian, putra kedua mantan pemimpin Libya Muammar Kadhafi, Saif al-Islam, 39, tetap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News