Tentara Bayaran Afsel Terus Jaga Putra Kadhafi
Jumat, 28 Oktober 2011 – 04:48 WIB
"Mereka adalah tentara asing musiman dan sepertinya hanya bekerja atas permintaan pihak-pihak tertentu dengan bayaran dolar Amerika dalam jumlah besar," tulis Beeld. Kelompok tentara bayaran itu juga diketahui terlibat dalam upaya kudeta yang gagal di Guinea Katulistiwa pada 2004.
Baca Juga:
Koran berbahasa Afrikan lainnya, Rapport, akhir pekan lalu juga mengutip pernyataan seorang anggota kelompok tentara bayaran Afsel yang mengklaim terlibat dalam upaya pelarian Kadhafi dari Libya. Tentara bayaran tersebut, tulis Rapport, mengakui upaya pelarian itu sebagai kegagalan besar. Rapport juga melansir beberapa perusahaan Afsel yang dekat dengan Kadhafi telah menyewa 19 orang tentara bayaran untuk menjamin keselamatan mantan penguasa itu dan keluarganya.
Tentara bayaran bernama Deon Odendaal, yang lebih suka menyebut dirinya sebagai mata-mata, itu mengatakan bahwa NATO sebenarnya ingin Kadhafi bisa keluar dari Libya. Namun, di luar dugaan, iring-iringan kendaraan yang membawa Kadhafi tersebut dipergoki pasukan NTC. Lantas, mereka kemudian menyerang konvoi tersebut.
"Benar-benar amat mengerikan. Mereka (pasukan NTC) pesta dalam kengerian," kisah Odendaal kepada Beeld. "Dia yang bernasib malang berteriak-teriak seperti babi," lanjutnya menggambarkan kondisi terakhir Kadhafi.
JOHANNESBURG - Meski saat ini berstatus buron dan berada dalam pelarian, putra kedua mantan pemimpin Libya Muammar Kadhafi, Saif al-Islam, 39, tetap
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer