Tentara Bertanya: Mas-Mas Ini Siapa? Lagi Nyamar ya?
Rombongan pun berjalan menuju ujung dermaga Sungai Nyamuk di tengah gerimis pagi. Kami sempat dihentikan di pos TNI-AL Sungai Nyamuk. ”Mas-Mas ini siapa? Lagi nyamar ya? Darimana? Apakah polisi atau pemerintah?” tanya dia.
Setelah sepuluh menit berbincang, akhirnya kami diperbolehkan untuk lanjut ke ujung dermaga. Namun, peristiwa itu tampaknya membuat para sopir speedboat semakin mawas diri. Tak ada seorang pun di antara mereka yang mau mengangkut orang tanpa paspor atau pas lintas batas (PLB). ”Di sini memang harus punya paspor, Bos,” ujar salah seorang sopir speedboat.
Tak mendapatkan hasil, kami berdua kembali lagi ke perkampungan dekat hotel. Di sanalah, seorang bernama Syarif menghampiri kami. Dia mengaku siap mengantarkan orang tanpa dokumen. Hanya, harga yang ditawarkan lima kali lipat daripada harga biasanya.
”Boleh saja. Tapi, bayar 150 ringgit. Atau kalau tak ada ringgit, Rp 500 ribu lah boleh. Kalau Mas yang punya paspor, bayarnya seperti biasa, 30 ringgit,” ungkapnya.
Saat kapal mendekat, barulah Syarif bergerak ke tempat speedboat. Dia mengemudikan speedboat dan memepet kapal yang sandar. Selama lima menit, dia mencari penumpang selain kami berdua. Namun, penumpang yang naik hanyalah satu keluarga dengan dua anak. ”Orang-orang ini banyak yang takut karena masih banyak operasi di Tawau,” tutur dia.
Setelah yakin tak ada tambahan penumpang, Syarif tancap gas. Bedanya, kali ini dia tak perlu repot untuk merapat ke pos TNI-AL Sei Panjang. Kali ini suasana kapal memang lebih tegang. Belum lima menit berlayar, kapal sudah dibelokkan lagi ke arah Pulau Sebatik.
”Kau cek dulu lah itu, apa benar kapal patrol,” ujarnya kepada anak buahnya di kapal. Setelah bercakap-cakap lewat telepon, barulah speedboat kembali berjalan. Yang dituju adalah kapal dengan corak biru loreng. Itu adalah kapal Polis Marin Malaysia yang sepertinya memang berpatroli.
”Mana paspor? Satu saja,” tutur dia, meminta paspor dari Dwi. Seperti sebelumnya, anak buah Syarif pun naik dan membawa paspor yang ada. Setelah selesai, Syarif tak lupa pula menyambangi kapal Jabatan Laut Malaysia.
NUNUKAN merupakan kabupaten yang letaknya di perbatasan. Daerah yang masuk wilayah Kalimantan Utara itu menjadi pintu keluar masuk favorit
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala