Tentara Gabon Gulingkan Presiden 3 Periode, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Terdampak
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan bahwa 708 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Gabon dalam keadaan aman dan tenang.
"Terdapat 708 WNI yang tinggal di Gabon. Mayoritas adalah pekerja migran yang bekerja di industri perkayuan yang tinggal jauh dari Libreville. Mereka dalam keadaan yang aman dan tenang," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis.
Judha mengatakan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) Abuja dan Konsul Kehormatan RI di Gabon terus memonitor situasi di Gabon pasca kudeta militer.
"Situasi di Libreville tetap aman dan tertib," kata Judha.
Judha mengatakan bahwa KBRI telah menyampaikan imbauan para WNI agar terus waspada dan mengikuti perkembangan situasi serta jika mengalami permasalahan segera menghubungi hotline KBRI Abuja.
Sebelumnya, Rabu (30/8), sekelompok pejabat militer senior di Gabon mengklaim telah merebut kekuasaan beberapa saat setelah badan penyelenggaraan pemilu negara tersebut mengumumkan kemenangan pemilu Presiden Ali Bongo untuk ketiga kalinya.
Mereka mengatakan hasil pemilu dibatalkan, seluruh perbatasan ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya, serta seluruh badan negara dibubarkan.
Belum ada komentar dari pemerintah Gabon, yang merupakan anggota kelompok produsen minyak OPEC, serta tidak ada kabar dari keberadaan Bongo yang terakhir terlihat di publik memberikan hak suaranya pada Sabtu. (ant/dil/jpnn)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan bahwa 708 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Gabon dalam keadaan aman dan tenang
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- BAZNAS Distribusikan 6.298 Paket Daging Dam untuk WNI di Arab Saudi
- Terungkap! WNI Jadi Korban Kerja Paksa dan Eksploitasi Finansial di Kapal Taiwan
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap