Tentara Indonesia Kena Serangan Israel di Lebanon, Begini Penjelasan Mabes TNI

Tentara Indonesia Kena Serangan Israel di Lebanon, Begini Penjelasan Mabes TNI
Tim inspeksi PBB mengecek kesiapan kapal, helikopter, dan pasukan Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL di Dermaga 4 Pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (26/6/2024). ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AL.

jpnn.com, JAKARTA - Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto memberikan penjelasan soal tentara Indonesia yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) kena serangan tembak militer Israel (IDF).

Dia menjelaskan prajurit yang kena serangan tembak itu mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal.

“Pada Kamis 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat di Tower Pengamatan (OP 14) Naqoura telah terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah, terdengar ledakan dari kedua belah pihak,” kata Kapuspen TNI dikutip dari Antara, Kamis (10/10).

“Situasi kontak tembak terus terjadi dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill. Rekoset (peluru nyasar, red.) luncuran mengenai tower pengamatan (OP 14) yang diduduki oleh personel pengamat situasi,” sambung dia

Kapuspen menyebut personel TNI itu terluka akibat rekoset baku tembak IDF dan Hizbullah.

Terlepas dari itu, siaran resmi UNIFIL yang dikeluarkan tidak lama setelah insiden itu menyebut tank Merkava IDF membidik dan menembak ke arah tower pengamat di Markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon.

UNIFIL mengingatkan serangan apapun yang sengaja ditujukan kepada prajurit pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB.

“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel),” kata UNIFIL dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Mabes TNI memberikan penjelasan soal insiden tentara Indonesia yang terkena serangan Israel di Lebanon.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News